Februari 22, 2012

When Rainhard Fall

Hujan deras, dikala hujan deras itu jatuh dari langit terselip kata rinduku padaNya. Sang Pemilik nyawaku. Saat hujan deras itu turun, berfikir betapa kecilnya aku, betapa tak berdayanya aku sebagai mahluk ciptaanMu.
Hujan dan angin kencang dalam beberapa menit bisa membuat kota Jakarta tergenang dimana-mana, membuat pohon tumbang di pinggir-pinggir jalan bahkan membuat billboard dan baliho-baliho roboh. Hanya dengan beberapa menit hujan dan angin, keadaan di beberapa sisi kota Jakarta berubah seketika.
Hanya kekuasaanMu yang hanya bisa membuatnya. Begitu aku percaya keberadaanMu ya Allah. dan juga tidak lupaku membaca doa "Allahuma sayyibban nafiaa"


Walaupun kadang hujan deras itu menakutkan, tetapi aku tetap pecinta hujan. Karena saat hujan turun di situlah aku bisa bercerita  :)

Februari 10, 2012

Mana Mungkin Aku Setia… (B.J. Habibie for Ainun Habibie)

  
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan
bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. 
“Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.” 
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta,
sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan, calon bidadari surgaku ….
very touching :’(