Juni 28, 2013

Target Ramadhan 1434H

Ramadhan is coming.. Subhanallah tak terasa ramadhan sudah di depan mata, tinggal menghitung hari. Namun apakah yang sudah kita persiapkan? Apa yang sudah kita persiapkan untuk ramadhan kali ini? Banyak orang yang selalu bilang "Aku rindu Ramadhan.. Aku rindu Ramadhan.." Apakah benar kita rindu Ramadhan? apakah kita memang termasuk orang yang rindu Ramadhan? Jika kita memang benar rindu Ramadhan, yuk kita persiapkan sebaik-baiknya dengan salah satunya membuat target ibadah di satu bulan penuh ini. Let me make it first :
  • Shalat 5 waktu di awal waktu, setelat-telatnya 15 menit (itupun jika sibuk/sedang di luar kantor)
  • Shalat sunnah Tarawih setiap hari
  • Shalat sunnah Tahajud setiap hari
  • Shalat sunnah Dhuha setiap hari
  • dan Shalat Rawatib minimal 3x per hari
  • Khatam Al-quran minimal 1x usahakan 2x
  • Baca Al-matsurat pagi dan petang setiap hari
  • Infaq minimal 5000/hari
  • Memberi makan orang fakir minimal seminggu 2x
  • Baca buku islam minimal sebulan 2x
  • Silaturahim minimal sebulan 2x
  • Itikaf minimal dapat 5 hari
  • Mengikuti kegiatan-kegiatan amal dan kemanusiaan 
Ini bukti saya rindu Ramadhan, mana bukti kamu rindu Ramadhan???
Semoga Ramadhan kita tahun ini lebih baik daripada tahun kemarin :')

Juni 26, 2013

Shalihat Gathering #SG2013

Alhamdulillah pastinya dengan ijin Allah saya bisa menghadiri acara Shalihat Gathering yang di adakan oleh Peduli Jilbab di Masjid Alatief Pasaraya Grande. Semangat semakin menggebu-gebu juga karena saya bisa bergabung dengn #TimSPJ2 Peduli Jilbab. Pasti udah banyak yang tau dooong peduli jilbab itu apa? Apalagi kalo yang punya twitter wajib hukumnya follow account @pedulijilbab. Peduli Jilbab adalah komunitas yang bergerak untuk membumikan jilbab syar'i, bisa di underline dan di bold sekali lagi jilbab syar'i yang pastinya sesuai dengan syariat islam. 

Disini selain saya bisa bertemu dengan #TimSPJ saya juga mendapatkan ilmu yang banyak sekali yakni tentang pentingnya sebuah makanan yang halal yang di paparkan dengan mba mba Aisha Maharanie founder Halal Corner, ada dr. Dewi Inong juga yang memaparkan tentang pentingnya jilbab untuk wanita dan ternyata jilbab itu baik untuk menjaga kesehatan wanita. Subhanallah pengisi acara keren-keren banget.

Serta selain itu acara shalihat gathering ini juga dilengkapai dengan Mba Agnes dan Dezrina Ribhun yang memaparkan tentang pengalaman serta jatuh bangunnya untuk menjemput hidayah serta jilbab merubah dunianya. As you know saya nangis kejer dengerin mereka cerita. Subhanallah.

Dan yang terakhir acara ini ditutup dengan pembagian divisi untuk #TimSPJ2 dan saya alhamdulillah masuk divisi Jilbab Care. Alhamdulillah :) 
Kadang saya masih suka bingung untuk mendeskripsikan dengan ukhuwah ini, kita yang sama-sama belum kenal dan belum pernah bertemu sama sekali tetapi saat bertemu kita sudah terasa kenal lama. Saya bahagia berada di barisan ini kita disatukan karena iman dan semoga  Istiqamah.

Subhanallah,  Indahnya Ukhuwah Islamiah :)

Juni 24, 2013

The Girl Who Would Give The Best

I’m the girl who prefers one rose instead of a dozen.

I’m the girl who would rather stay at home on a friday night than go to a wild party with random strangers.

I’m the girl who wouldn’t make you wait on her hand and foot, but would do anything to make you happy.

I’m the girl who would enjoy having a movie night at home rather than going to some fancy restaurant.

I’m the girl who would rather stay up all night sharing secrets than going out and getting drunk.

I’m the girl who won’t make you hold her bags, but would rather hold your hand instead.

I’m the girl who will love you more than anyone can possibly dream of.

I’m the girl who would give the world to see you smile.

and I'm the girl who would accept you as a my husband not my boyfriend

Juni 20, 2013

Inikah Yang Disebut Dengan Berjodoh?

Eiiitssss.. Jangan terkecoh dengan judulnya yaa :D ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan jodoh "itu" yaa.. Jangan mikir yang engga-engga, insyaallah sampai detik ini jodoh saya masih di genggaman-Nya dan akan dipertemukan pada best place, best time and also best person  *jadi curhat nih*

Kembali kepada judul yakni "Inikah Yang Disebut Dengan Berjodoh?"
Ya.. Jodoh disini yang saya maksud adalah fida dengan @pedulijilbab, subhanallah alhamdulillah betapa senangnya saat pengumuman #TimSPJ2 ternyata nama saya tertera disana. Hati ini bergetar sambil mengumandangkan takbir. Allahuakbar!!

Pada awalnya saya mengikuti challenge yang diadakan oleh tim pedulijilbab saat hati ini merasa gersang dan sepi, dilanda rindu dengan indahnya ukhuwah yang dimana bisa membawa saya kebaikan, saling mengingatkan dalam kebaikan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Karena sudah hampir +/- 3 tahun saya terjebak dalam lingkungan dengan kehidupan yang hedonis serta hanya mengejar kesenangan duniawi saja.
Tak lama dalam kerinduan ini Allah menjawab semua doa-doa yang saya lantunkan. Saya kembali dengan orang-orang yang bersinergi dalam membela agama islam.

Saya yakin ini yang dinamakan "JODOH" kami dipertemukan dengan mudah dan tanpa ada rintangan.


Besar harapan saya agar terus bisa istiqomah di jalan-Mu serta taat kepada-Mu salah satunya dengan menggunakan jilbab syar'i dan juga bisa membumikan jilbab syar'i. Amin :)

Juni 19, 2013

Membangun Keluarga ala Rasulullah



Nikah merupakan sunnah Rasul yang sangat sakral, karenanya nikah juga merupakan ikatan yang sangat kuat yang dalam istilah Al-Qur’an disebut dengan mitsaqon ghalizho (QS 4:21) yang kata ini digunakan juga untuk menyebut perjanjian antara para Nabi dengan Allah Swt dalam mengemban perjuangan da’wah (QS 33:7). Oleh karena itu pernikahan dan walimatul arusy harus dilaksanakan yang sesuai dengan ajaran Islam. Karena itu pernikahan jangan sampai dinodai dengan hal-hal yang bernilai maksiat. Sesudah pernikahan berlangsung, kehidupan berumah tanggapun harus dijalani dengan sebaik-baiknya meskipun tantangan dan godaan menjalani kehidupan rumah tangga ala Rasulullah SAW sangat banyak.

Untuk menjalani kehidupan rumah tangga ala Rasulullah SAW, ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian suami dan isteri.


1. Memperkokoh Rasa Cinta

Cinta merupakan perekat dalam kekokohan kehidupan rumah tangga, bila rasa cinta suami kepada isteri atau sebaliknya telah hilang dari hatinya, maka kehancuran rumah tangga sangat sulit dihindari. Oleh karena itu suasana cinta mencintai harus saling ditumbuh-suburkan atau diperkokoh, tidak hanya pada masa-masa awal kehidupan rumah tangga, tapi juga pada masa-masa selanjutnya hingga suami isteri mencapai masa tua dan menemui kematian.

Rasulullah Saw sebagai seorang suami berhasil membagi dan menumbuh-suburkan rasa cinta kepada semua isterinya sehingga isteri yang satu mengatakan dialah yang paling dicintai oleh Rasul, begitu juga dengan isteri yang lainnya.

Berumah tangga itu diumpamakan seperti orang yang sedang berlayar, ketika pelayaran baru dimulai, kondisi di kapal masih tenang karena disamping penumpangnya betul-betul ingin menikmati pelayaran itu, juga karena belum ada kesulitan, belum ada ombak dan angin kencang yang menerpa, tapi ketika kapal itu telah mencapai lautan yang jauh, barulah terasa ombak besar dan angin yang sangat kencang menerpa, dalam kondisi seperti itu saling mengokohkan rasa cinta antara suami dengan isteri menjadi sesuatu yang sangat penting dalam menghadapi dan mengatasi terpaan badai kehidupan rumah tangga. Pernikahan dilangsungkan dengan maksud agar lelaki dan wanita yang mengikat hubungan suami isteri dapat memperoleh ketenangan dan rasa cinta. Allah berfirman yang artinya : “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menjadikan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar menjadi tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS 30:21). 


2. Saling Hormat Menghormati

Saling cinta mencintai itu harus diperkokoh dengan saling hormat menghormati, suami hormat kepada isteri dengan memberikan penghargaan yang wajar terhadap hal-hal baik yang dilakukan isterinya, begitu juga dengan isteri terhadap suaminya dengan menerima apa-apa yang diberikan suami meskipun jumlahnya tidak banyak.

Awal-awal kehidupan rumah tangga selalu dengan masa romantis yang segalanya indah, bahkan adanya kelemahan dan kekurangan tidak terlalu dipersoalkan, romantisme memang membuat penilaian suami terhadap isteri dan isteri terhadap suaminya menjadi sangat subyektif. Tapi ketika rumah tangga berlangsung semakin lama mulailah muncul penilaian yang obyektif dalam arti suami menilai isteri atau isteri menilai suami apa adanya. Dulu ketika masa romantis, kekurangan masing-masing sebenarnya sudah terlihat tapi tidak terlalu dipersoalkan, tapi sekarang kekurangan yang tidak prinsip saja dipersoalkan, dalam kondisi seperti itulah diperlukan konsolidasi hubungan antara suami dan isteri hingga masing-masing menyadari bahwa memang kekurangan itu ada tapi dia juga harus menyadari akan adanya kelebihan.

Dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah Saw, beliau telah mencontohkan kepada kita betapa beliau berlaku baik kepada keluarganya, dalam satu hadits beliau bersabda : “Orang yang paling baik diantara kamu adalah yang paling baik dengan keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Thabrani).


3. Saling Menutupi Kekurangan

Suami dan isteri tentu saja memiliki banyak kekurangan, tidak hanya kekurangan dari segi fisik, tapi juga dari sifat-sifat. Oleh karena itu suami isteri yang baik tentu saja menutupi kekurangan-kekurangan itu yang berarti tidak suka diceriterakan kepada orang lain, termasuk kepada orang tuanya sendiri.

Meskipun demikian dengan maksud untuk konsultasi dan perbaikan atas persoalan keluarga kepada orang yang sangat dipercaya, maka seseorang boleh saja mengungkapkan kekurangan sifat-sifat suami atau isteri.


4. Kerjasama Dalam Keluarga

Dalam mengarungi kehidupan rumah tangga tentu saja banyak beban yang harus diatasi, misalnya beban ekonomi, dalam hal ini suami harus mencari nafkah dan isteri harus membelanjakannya dengan sebaik-baiknya dalam arti untuk membeli hal-hal yang baik dan tidak boros. Begitu juga dengan tanggung jawab terhadap pendidikan anak yang dalam kaitan ini diperlukan kerjasama yang baik antara suami dan isteri dalam menghasilkan anak-anak yang shaleh. Kerjasama yang baik dalam mendidik anak itu antara lain dalam bentuk sama-sama meningkatkan keshalehan dirinya sebagai orang tua karena mendidik anak itu harus dengan keteladanan yang baik, juga tidak ada kontradiksi antara sikap bapak dengan ibu dalam mendidik anak dan sebagainya. Keharusan kita bekerjasama dalam hal-hal yang baik difirmankan Allah yang artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS 5:2).


5. Memfungsikan Rumah Tangga Secara Optimal

Masa sesudah menikah juga harus dijalani dengan memfungsikan keluarga seoptimal mungkin sehingga rumah tangga itu tidak sekedar dijadikan seperti terminal dalam arti anggota keluarga menjadikan rumah sekedar untuk singgah sebagaimana terminal, tapi semestinya rumah tangga itu difungsikan sebagai tempat kembali guna menghilangkan rasa penat dan memperbaiki diri dari pengaruh yang tidak baik serta memperkokoh hubungan dengan sesama anggota keluarga.

Oleh karena itu keluarga harus dioptimalkan fungsinya seperti masjid dalam arti rumah difungsikan juga sebagai tempat untuk mengokohkan hubungan dengan Allah Swt dan sesama anggota keluarga sehingga bisa dihindari sikap individual antar sesama anggota keluarga.

Disamping itu rumah juga harus difungsikan seperti madrasah yang anggota keluarganya harus memperoleh ilmu dan pembinaan karakter sehingga suami dan isteri diharapkan berfungsi seperti guru bagi anak-anaknya yang memberikan ilmu dan keteladanan yang baik.

Yang juga penting dalam kehidupan sekarang dan masa mendatang adalah memfungsikan keluarga seperti benteng pertahanan yang memberikan kekuatan pertahanan aqidah dan kepribadian dalam menghadapi godaan-godaan kehidupan yang semakin banyak menjerumuskan manusia ke lembah kehidupan yang bernilai maksiat dalam pandangan Allah dan rasul-Nya.

Mewujudkan rumah tangga ala RAsulullah SAW merupakan sesuatu yang tidak mudah, banyak sekali kendala, baik internal maupun eksternal yang harus dihadapi. Namun harus diingat bahwa kendala yang besar dan banyak itu bukan berarti mewujudkan rumah tangga ala Rasulullah SAW tidak bisa, setiap kita harus yakin akan kemungkinan bisa membentuk rumah tangga ala Rasulullah SAW, kalau kita sudah yakin, maka kita dituntut membuktikan keyakinan itu dengan kesungguhan. Hal ini karena melaksanakan ajaran Islam memang sangat dituntut kesungguhan yang sangat.

Akhirnya untuk meraih kehidupan rumah tangga yang bahagia, ada baiknya kita telaah hadits Rasul saw berikut ini : “Empat perkara yang merupakan dari kebahagian seseorang, yaitu: mempunyai pasangan yang shaleh/shalehah, mempunyai anak yang berbakti, mempunyai teman yang shaleh dan mencari rizki di negerinya sendiri.” (HR. Dailami dari Ali ra).
Re Post! Biar selalu saya baca :)
Sumber : http://ikadijatim.org/membangun-keluarga-ala-rasulullah/

Juni 13, 2013

Prolog "Siap-siap Jadi Istri"

Mencari istri bukan mencari pelayan
yang setiap saat mempersiapkan kebutuhanmu
Mencari istri bukan mencari koki, 
yang bisa memasak semua masakan pelezat lidahmu 
Mencari istri bukan mencari mesin pencetak, 
yang hanya mementingkan jumlah anakmu kelak
Mencari istri bukan mencari tukang cuci, 
yang menyingkirkan noda dari pakaian & piringmu
Mencari istri bukan mencari teman bermain, 
yang kau bisa bermain dgnnya setiap waktu,

Mencari istri lebih dari itu semua, 
Mencari tulang rusukmu, mencari sandaran pundakmu,
mencari insan permata yang siap untuk taat padamu karena Allah


-@hebadaragema

Juni 10, 2013

Duhai Pendampingku by EdCoustic

Di hatimu tersimpan cinta yang suci
Serta mendalam pernikahan dari beda dunia
Meski kau terbiasa hidup tanpa perih
Namun kau ikhlas hidup bersahaja
Namun bahagia

Duhai pendampingku, akhlakmu permata bagiku
Buat aku makin cinta
Tetapkan selalu janji awal kita bersatu
Bahagia sampai ke surga

Maafkan aku jika tak bisa sempurna
Karena ku bukan lelaki yang turun dari surga
Ketulusan hatimu anugerah hidupku
Doakan langkah kita tak berpisah
Untuk selamanya

Sampai ke surga....