Bismillahirahmaanirrahiim...
Hari rabu siang yang cukup panas hari ini, entah hari ini aku tidak merasa lapar jadi mending saya tunda lunch daripada browsing-browsing ga jelas dan mumpung ga ada si bos jadi bisa curcol sedikit di blog :p
Siapa sih yang ga mau menikah? Pasti impian hampir semua orang memperoleh kebahagian melalui menikah. Apalagi di umur saya yang tergolong pas umur untuk menikah bagi wanita yakni 24 tahun, pasti banyak yang sudah menanyakan kapan nikahnya? sudah ada calon belum? dan bla..bla..bla.. Ya kata-kata itu sudah sering sekali terdengar di telinga saya, apalagi jika ada teman sebaya saya yang sudah menikah. Tetapi alhamdulillah pertanyaan itu sudah menghilang dan pertanyaan itu berubah menjadi "Serius nih kamu sudah siap untuk menikah?" wew sempat bingung juga ya sama orang-orang kemarin menanyakan kapan menikah, nah sekarang saat pernikahan di depan mata malah ditanya seperti itu. Ckckckck *namanya juga manusia, petanyaan tak akan ada habisnya*.
Well, kadang pertanyaan itu ternyata juga saya pikirkan juga lho. Sudah siapkah saya menikah? Sudah mempersiapkan ilmu kah saya untuk menikah? seberapa besar persiapan ruhiah dan batiniah saya untuk menikah? dan tetiba saya termenung untuk memikirkan hal tersebut.
Banyak juga yang bilang kepada saya, jangan dikira ya menikah itu senang-senang saja, bisa berdua-duaan saja, menikah itu lebih jauh-jauh dari romansa itu. Dan kamu itu masih tergolong muda lho, saya saja yang menikah di umur matang masih sulit menjalakannya dan bla..bla..blaa...
Yes, i exactly know it and i realize it! Saya sadar betul bahwa pernikahan adalah sebuah perjanjian besar antara mahluk dengan Tuhannya. Dan saya juga sadar bahwa pernikahan itu seperti sebuah gunung, saat dari jauh kita melihatnya gunung tersebut akan terlihat indah dan sejuk dipandang padahal saat kita daki gunung tersebut banyak terdapat tantangan, onak duri, jalan yang terjal yang terus menghadang. Tapi bukankah saat kita bisa melewati rintangan tersebut dengan sabar, kita akan sampai di puncak gunung dimana kita menikmati keindahan seluruh alam ciptaan Allah?
Ya.. setiap orang pasti mempunyai cara yang berbeda-beda untuk menggapai kebahagiaanya sendiri. Bahagia itu adalah pilihan bukan? Well, mau nikah muda atau nikah saat sudah tidak merasa muda, semua
itu tergantung kebutuhan pribadi masing-masing. Toh menikah itu juga sudah digariskan sama Allah sama seperti kematian, tidak memilih yang muda atau yang muda kan.. Saya gak maksa harus
nikah muda tapi juga gak mendukung pacaran yang terlalu lama. Kalau sudah merasa siap kenapa tidak dihalalkan. Seperti
prinsip hidup saya, saya mah ingin Allah ridho ajaa. Saya lebih baik
berdarah-darah belajar untuk ambil tanggung jawab lebih dulu dengan menikah daripada harus keasikan pacaran yang
belum tentu jelas arah akhirnya. *Yap, saya dulu juga pernah menjadi korban dari pacaran lama*. Dengan pilihan saya ambil nanti akan saya pertanggungjawabkan di hadapan Allah dan sungguh saya menikah hanya ingin menggapai Ridho Allah dengan ikatan yang halal. That's it!
Jadi jika ada yang bertanya kepada saya "Serius nih kamu sudah siap untuk menikah?" akan saya jawab "In shaa Allah saya siap. Menikah karena Allah, memuliakan sunnah Nabi Muhammad SAW serta untuk beribadah dan cinta". *nyengir*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar